Sembilan
Belas Catatan Oportunis Via Android
“PERANTARA”
By:
Rusli Sumanda
Pagi hari di tempat yang
baru saja saya tempatti kembali begitu indah, pemandangan lapangan bola lawas
membuka pola pikir saya untuk menata kata-kata lebih luas. Suasana rumah ini bukan
suasana baru bagi saya, akan tetapi perasaan baru yang akan timbul disini
membuat saya was-was, saya amat sangat takut jika perasaan lama masih menghantui
di tempat ini jika itu terjadi berarti peralihan yang saya pilih tidak merubah
apa-apa selain hanya lokasi.
Hampir seminggu disini
akhirnya terjawab. Perubahan drastis terjadi, perasaan tersendiri yang
menimbulkan bosan tanpa kompromi hilang begitu saja dengan sendiri. Bagaimana
tidak canda tawa yang timbul di setiap waktu dibarengi kegiatan positif yang
kami lakukan hampir setiap hari berhasil mengusir jauh-jauh perasaan tersendiri.
Ucapan romantis dilontarkan disini setelah salah satu orang yang saya kasihi berulang tahun,
Ibu Amrina beliau yang memperkenalkan saya dunia luar dunia yang dulunya terkadang
tidak pernah terpikir sama sekali oleh saya. Berkat kepercayaan beliau saya
merasa memiliki tanggung jawab besar untuk melakukan hal-hal positif yang
biasanya kita lakukan bersama menjadi salah satu pejuang hak-hak perempuan dan
Anak. Ucap terimakasih tidak pernah putus saya berikan kepada beliau yang sudah
saya anggap seperti orang tua sendiri.
Saya tidak pernah
menyangka cerita indah yang baru saja tercipta hanyalah perantara atas perasaan
kesendirian, pada akhirnya saya harus melanjutkan cerita di tempat saya di
lahirkan. Rasa ikhlas menerima apa yang sudah saya jalani disini harus pupus
dan kandas begitu saja setelah tangisan orang tua yang meminta putra bungsunya
untuk kembali ke kampung halaman di tengah kondisi penyebaran Virus Covid-19.
Ya begitulah cerita awal
sedih ditengah indah dan tinggal menunggu di akhir nya saja akan seperti apa
nanti kehidupan disana yang akan saja jalani.
Good job
ReplyDelete.. terharus