COVID-19 #3


Sembilan Belas Catatan Oportunis Via Android
“PERANTARA”
By: Rusli Sumanda

Pagi hari di tempat yang baru saja saya tempatti kembali begitu indah, pemandangan lapangan bola lawas membuka pola pikir saya untuk menata kata-kata lebih luas. Suasana rumah ini bukan suasana baru bagi saya, akan tetapi perasaan baru yang akan timbul disini membuat saya was-was, saya amat sangat takut jika perasaan lama masih menghantui di tempat ini jika itu terjadi berarti peralihan yang saya pilih tidak merubah apa-apa selain hanya lokasi.

Hampir seminggu disini akhirnya terjawab. Perubahan drastis terjadi, perasaan tersendiri yang menimbulkan bosan tanpa kompromi hilang begitu saja dengan sendiri. Bagaimana tidak canda tawa yang timbul di setiap waktu dibarengi kegiatan positif yang kami lakukan hampir setiap hari berhasil mengusir jauh-jauh perasaan tersendiri.

Ucapan romantis dilontarkan disini setelah salah satu orang yang saya kasihi berulang tahun, Ibu Amrina beliau yang memperkenalkan saya dunia luar dunia yang dulunya terkadang tidak pernah terpikir sama sekali oleh saya. Berkat kepercayaan beliau saya merasa memiliki tanggung jawab besar untuk melakukan hal-hal positif yang biasanya kita lakukan bersama menjadi salah satu pejuang hak-hak perempuan dan Anak. Ucap terimakasih tidak pernah putus saya berikan kepada beliau yang sudah saya anggap seperti orang tua sendiri.

Saya tidak pernah menyangka cerita indah yang baru saja tercipta hanyalah perantara atas perasaan kesendirian, pada akhirnya saya harus melanjutkan cerita di tempat saya di lahirkan. Rasa ikhlas menerima apa yang sudah saya jalani disini harus pupus dan kandas begitu saja setelah tangisan orang tua yang meminta putra bungsunya untuk kembali ke kampung halaman di tengah kondisi penyebaran Virus Covid-19.

Ya begitulah cerita awal sedih ditengah indah dan tinggal menunggu di akhir nya saja akan seperti apa nanti kehidupan disana yang akan saja jalani.       
           

Comments

Post a Comment