#RENJANA PART 02

#RENJANA
(KETERBATASAN HATI UNTUK MENENTUKAN BATAS)
By: Rusli sumanda


Sang Fajar masih saja datang setelah ditinggal pergi oleh keindahan Senja. Ya begitulah, ibarat cinta yang tak wajar selalu menghampiri namun pergi begitu saja. Lalu rindu mengaduk nya diam-diam dalam lipatan waktu bersama, meremas cemas di secangkir kopi yang panas mengeja pelan-pelan kata cinta, Kau dan Aku Menjadi Kita. Lalu timbul pertanyaan-pertanyaan perasaan hati yang dibiarkan luka sendiri namun kucoba beres kan rasa sakit itu yang ditikam kan dalam-dalam dengan memanaskan ingatan, menghangatkan kenangan.

Aku paham betul cinta bukanlah kata kerja juga bukan kata benda, cinta itu berkawan sepi bersahabat sunyi tidak maya tapi nyata dan cinta itu kata hati, Dari hati untuk hati walau harus berjuang dari menginginkan sampai diinginkan Tidak mudah tapi tekat akan selalu menguatkan.

Keterbatasan hati untuk menentukan batas kembali goyah ketika menjalani proses memisahkan dari dua hati yang pada dasarnya tak bisa terpisah karena suatu ikatan, walau dalam perjalanan nya, hati akan tumbuh untuk bisa merelakan. Karena cepat atau lambat, entah maut atau orang lain menyebabkan, hubungan selanggeng apa pun akan dapat dipisahkan. Maka, yang terbaik adalah mencoba mencintai dalam keikhlasan.  

Menanti memang memberatkan makanya mengakhiri jauh lebih menyenangkan, tenang saja, hati akan selalu menanti yang baru di kemudian hari, sampai akhirnya dia dinyatakan mati. Terkait rasa, aku akan sangat berhati-hati tidak perlu memaksa walau lebih dulu merasa. Tetap santai dan biasa tanpa perlu tergesa-gesa walau di kepalaku kau semakin bising dan di hatimu aku semakin asing.

Kini kesadaran hati akan batas baru ku nikmati, aku percaya cinta tak selamanya tentang kepemilikan, tapi cinta adalah tentang keikhlasan. Kebesaran hati ada pada keikhlasan, kesabaran juga terbentuk berawal dari ikhlas maka ikhlas bukan hanya masalah merelakan tapi proses peralihan dari awal kebaikan. Perih memang, tapi ada kenikmatan dan hikmah di pengunjung cerita, percayalah!.

***



"Meranjak melangkah hilangkan keluh kesah walau hati masih terasa basah, dan ihklas tidak akan pernah lepas"
- Rusli sumanda -

  





  


              


Comments

Post a Comment