LIAISON
OFFICER FORUM ANAK NASIONAL SURABAYA 2018
(Rusli
Sumanda)
Bulan April lalu saya dan
juga teman-teman Fasilitator forum anak tanah rencong lagi sibuk sesibuknya
ngurus sebuah kegiatan yaitu “Duek Pakat Aneuk Aceh 2018”. Sampai banyak jam
kuliah saya tertingal. Dan pada saat itu kami benar-benar stress karena banyak
konsep yang kita buat dan kami tawarkan ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Aceh di tolak. Sehinga saya benar-benar tidak memerhatikan hp
sama sekali, padahal pada saat itu pihak kementrian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak sudah hampir 5 kali menghubungi no saya.
Di malam harinya saya
baru sadar bahwa saya baru saja di hubungi oleh KPPPA RI itu pun saya sadar
karena di grub WA Fasil 20 km/ Fasilitator Forum Anak Nasional 2017-2019 pada
sibuk membahas tentang LO FAN 2018. Dengan cepat saya keluar kos dan mengisi
pulsa lalu menghubungi kembali no yang tadi siangnya baru menghubungi saya, dan
ternyata tepat seperti dugaan saya yang menghubungi saya itu adalah salah satu
staf di KPPPA Bidang partisipasi Anak.
Inti dari percakapan saya
dan pihak KPPPA via Telepon adalah mereka mengundang saya untuk mengikuti
pelatihan sekaligus seleksi LO Forum Anak Nasional 2018 di Surabaya. Tepat satu
hari kegiatan Duek Pakat Aneuk Aceh Selesai saya dan juga rekan saya Bayu
satria berangkat ke Surabaya untuk mengikuti seleksi LO FAN. Alhamdulillah nya
adalah tahun ini KPPPA mempercayai dan memberikan kesempatan kepada Provinsi
Aceh yang berbeda dengan Daerah lain dimna Aceh mengirimkan dua perwakilan
untuk ikut seleksi, berbeda dengan daerah lain yang hanya boleh mengirimkan
satu perwakilan saja.
Sampai di Surabaya di
hari pertama kita langsung di tes pisikolog selama kurang lebih 8 jam lalu di
hari kedua kita di tes pengetahuan tentang KHA UUPA dan peraturan-peraturan
lainya yang berkaitan dengan Anak. Kurang lebih 4 hari saya disana dan selama 3
hari itu proses seleksinya berlangsung. Lalu kemudian saya dan juga rekan saya
yang sama-sama dari Aceh kembali ke Aceh sambil menunggu pengumuman atau
keputusan akhir KPPPA siapa saja yang akan lolos dan terpilih menjadi Liaison
Officer Forum Anak Nasional 2018.
Di bulan juli atau tepat
3 minggu sebelum kegiatan pertemuan Forum Anak Nasional berlangsung hasil
pengumuman yang akan menjadi LO FAN 2018 di kirimkan ke grub WA dan
Alhamdulillah saya berhasil dan terpilih menjadi salah satu yang akan menjadi
LO di FAN Surabaya 2018, bukan hanya saya akan tetapi teman saya yang juga dari
Aceh yaitu kak Bayu juga terpilih dan otomatis dari Aceh ada dua perwakilan
yang akan menjadi LO FAN 2018.
Lalu kemudian kami
langsung mempersiapkan diri untuk berangkat ke Surabaya untuk kedua kalinya
mengikuti pelatihan menjadi LO FAN. Di saat itulah kita di berikan pemahaman
kosep dari FAN tahun ini dan juga di jelaskan apa peran kita sebagai LO dalam
kesuksesan FAN, lalu kita di bagi menjadi 5 kelompok.
Kelompok Yang pertama ada
Kamituwo atau LO pendamping Delegasi Provinsi, yang kedua ada Talino atau LO
pemimpin diskusi saat peserta sedang melakukan dikusi, yang ketiga ada Jogugu
atau yang akan menjadi Team Acara yang focus ke masalah Acara, yang ke empat
ada Bendesa Adad atau yang Fokus ke masalah tehnik semacam peralatan dan juga
konsumsi, baru yang kelima atau yg terakhir ada Kasinoman yang berperan sebagai
Koordinator semua tugas LO.
Seminggu kemudian hari
yang di tungu-tungu tiba, H-1 kita LO berangkat ke Surabaya 18 Juli karna kita
harus persiapan trakhir untuk menyambut kedatangan peserta FAN dari berbagai
penjuru Indonesia, kita juga langsung di bagi tugas masing-masing pada saat itu
saya di beri kepercayaan untuk mendampingi Delegasi dari Provinsi Kalimantan
Timur syukurnya itu adalah saya hanya mendampingi sembilan anak beda dengan
teman-teman LO yang lain harus mendampingi banyak peserta dan bahkan ada yang
harus mendampingi sampek 74 Anak.
Pada tanggal 19 Juli
semua peserta sudah mulai berdatangan di lokasi kegiatan FAN di Hotel
Singgasana Provinsi Jawa Timur Kota Surabaya, di hari pertama saja kita sudah
mulai kuwalahan karna ada Provinsi pesertanya itu berdatanagan tidak
berombongan akan tetapi misah sampai-sampai jam 05:00 subuh itu udh ada yang
udah sampai di Hotel, jadi terpaksalah kita langsung menyiapkan diri untuk
penyambutan.
Pagi Hari pertama itu
kita focus untuk menyambut para peserta, tepat di jam 15:00 baru Peserta yang
saya damping dari Kalimantan Timur sampai di hotel, dan saat itulah pekerjaan
saya di mulai mendampingi mereka Registrasi KIE dan kamar hotel, baru saya
mulai perkenalan sama mereka dan menjelaskan beberapa mekanisme kegiatan FAN
dan tatatertib FAN dan trakhir menjelaskan mereka Randown FAN. Anak didik saya
di FAN 2018 itu cuman Sembilan Nama nya. Jasfran, Arai, Rezita, Yuni, Caca,
Nisya, Riansyah, Nanda.
Saya sangat bersyukur
kerena karakter dari anak-anak yang saya damping sangat tidak jauh berbeda
dengan karakter saya, kadang-kadang cuek, humor dan bahkan baperan juga. Tidak
terasa kegiatan Fan berjalan sampai beberapa hari dan tiba lah satu ketika dimna
pada saat itu ada anak dampingan saya pingsan yaitu si Nanda, dan jujur saya
sangat panik tidak tau harus berbuat apa karna saya ada kode etik yaitu tidak
boleh menyentuh anak dampingan selama masih ad acara lain, terpaksa lah saya
berlari ke ruang kesehatan untuk meminta pertolongan dan itu jauhnya tidak
dekan, tapi demi kepentinagan terbaik bagi anak, mau tidak mau ya harus.
Tidak terasa yah Forum
Anak Nasional 2018 berjalan Lancar sampai ke hari terakhir para peserta sangat
senag mengikuti semua proses selama kegiatan berlangsung, sampai terciptalah
sebuah tujuan dari adanya kegitan FAN ini adalah Suara Anak Indonesia yang di
susun oleh Anak-anak tanpa di ikut campuri oleh orang dewasa termasuk KPPPA
sendiri yang penyelengara FAN.
Jujur di FAN kali ini
saya sangat senag dan bersyukur karna bukan hanya saya sebagai LO akan tetapi
KPPPA itu memberikan Aceh tiga penghargaan yang pertama Forum Anak Tanah
Rencong sebagai pemenag Pelopor Kolaborasi di DAFA AWARD, yang kedua dan ketiga
di berikan ketika di malam puncak penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak di mana
saat itu Provinsi Aceh yang menang di kategori sebagai Provinsi yang paling
mendukung perkembangan Forum Anak dan Kota Banda Aceh sebagai Kota Layak Anak
Tingkat Pratama.
Jujur kalo di suruh
menceritakan semua pengalaman dan keseruan Forum Anak Nasional 2018 di Surabaya
saya rasa tidak akan cukup kertas dan tinta untuk di tuliskan, karean juga awal
pertama saya juga udah kasih target sebagai penilaian kerja saya sebagai LO FAN
2018. Target saya itu adalah jika pada saat penutupan FAN 2018 Anak dampinag
saya menagis kepada saya bengan begitu otomatis saya berhasil mendampingi
mereka, dan pas di malam penutupan mereka pada nagis dan tidak mau berpisah dan
ingin terus saya damping. Jujur itu adalah pencapaian yang luar biasa bagi
saya.
Terimakasih banyak untuk
semua kalangan yang berperan untuk menyukseskan Forum Anak Nasional 2018. Baik
dari kementerian KPPPA, LO sampai ke petugas Hotel yang bersedia selalu
memberikan pelayanan yang terbaik buat Anak-anak Indonesia. Saya berharap
kepada NGO, LSM Atau Pemerintah untuk banyak lagi melaksanakan dan
memfasilitasi kegiatan-kegiatan seperti ini yang bisa membantu untuk memenuhi
hak anak untuk berpartisipasi dan berserikat dengan sesama teman sebaya nya.
Comments
Post a Comment