RUMAH KU ISTANA KU

Rumahku Istanaku

Di tulis oleh: Rusli Sumanda





Hidup memang tidak luput dari tumpang tindih jatuh dan bangkit, semua itu sudah di atur oleh sang maha kuasa kita hanya sebagai makhluk beliau hanya bisa menjalankan dan memohon petunjuk dari sang maha kuasa. Tidak ada satu orang pun yang bisa meramal dan menebak apa yang akan terjadi padirinya dan juga pada diri orang lain, apa pun itu baik kejadian baik dan kejadian yang buruk sekalipun yang akan menimpa kita dan orang-orang di sekitar kita.
Tidak sedikit orang berkata bahwa “rumahku adalah tempat terbaik bagi ku”. Baik itu tempat terbaik untuk belajar,tidur,istirahat dan lain sebagai nya. Akan tetapi tidak jarang juga orang mengatakan bahwa “tempat paling membosankan adalah rumah ku”. Dari kedua pendapat yang di atas Kita tidak bisa memutuskan yang mana yang benar dan juga yang mana yang salah, kita membutuhkan perdebatan yang panjang untuk memutuskan yang mana yang benar dan juga yang mana yang salah, karena semua keputusan itu kembali lagi ke orang yang menjalankan, senag atau bosankah kita di rumah itu kembali lagi ke diri kita sendiri yang menjalankanya.
Dari kedua golongan pendapat di atas saya sampai dengan sekarang masih bingung apakah saya masuk ke golongan orang yang betah dan senag di rumah, apakah golongan orang yang tidak betah dan tidak nyaman di rumah, kebingungan ini timbul karena akibat sering nya saya berpindah-pindah tempat tinggal layak nya sebagai manusia purba di jaman modern.
Dari saya masih berusia 8 tahun saya sudah selayak nya pria dewasa yang merantau ke daerah lain yang jauh dari tempat tinggal saya, hanya karena alasan untuk merubah nasib keluarga saya yang pada saat itu belum beruntung, saya merantau bukan karena niat untuk bekerja akan tetapi dengan niat dan tekat untu belajar supaya kelak dengan ilmu yang telah saya dapat saya bisa mengubah nasib keluarga saya yang lebih baik, baik itu dari aspek ekonomi,social dan lain sebagainya.

Tempat pertama yang saya tuju untuk merantau pada waktu itu adalah kabupaten Aceh Besar di desa lamreung lebih tepat nya adalah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) SoS Children’s Village Banda Aceh. Jadi pada waktu itu saya yang masih berusia anak di titipkan oleh orang tua saya di sebuh LKSA Sos. Nah sampai dengan sekarang saya masih berstatus sebagai anak didik di sos akan tetapi hanya tempat tinggal saya yang sering berubah-ubah di karenakan dengan penyesuian umur dan juga status gender saya.
Selama empat tahun saya tinggal di Village Sos Banda Aceh, ada begitu banyak cerita yang saya dapatkan selama tingal disana baik itu cerita yang menyenagkan ataupun cerita yang tidak begitu menyenagkan, akan tetapi selama saya tingal disana pada inti nya saya sangat senang di karenakan saya bisa merasakan begitu banyak keluarga dan juga banyak kasih sayang yang saya rasakan dari ibu-ibu,bapak-bapak dan juga dari para karyawan yang ada di Village SOS pada waktu itu.
Nah pada umur saya yang menjelang 16 tahun saya di pindahkan oleh pihak Sos ke suatu tempat yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan sama sekali, berlokasi tidak jauh dari kota banda aceh di jln. Paya umet no3 desa blang cut kec.leung bata. Yang dimana itu adalah khusus asrama putra dari SOS, semua anak laki-laki sos yang berumur di atas 16 tahun semuanya akan di pindahkan ke asrama tersebut.
Sekitar 5 tahun lama nya saya tingal di asrama putra sos, di sana kami memang benar-benar di ajarkan bagaimna cara untuk bisa mandiri, Mulai dari mengerjakan hal-hal yang sederhana contoh nya seperti memasak dan hal-hal lain itu serba kami lakukan sendiri. Masa SMA saya habiskan tinggal di Asrama ada banyak sekali hal-hal yang baru saya dapatkan ketika tingal disana, bahkan proses pendewasaan pada ribadi saya juga sudah bermulai dari sana.
Dan kini setelah sekian lama saya mengikuti masa proses baik itu proses mandiri,pendewasaan pada diri dan lain sebagainya, dan sekarang adalah waktu nya saya mempraktekan nya.
Tingal di Kos hanya berempat dengan teman yang lain, jauh dari segala hal melainkan kampus tempat menuntut ilmu, saya juga meningalkan hal-hal biasanya setiap hari saya lakukan, ada banyak kerinduan yang ada pada diri saya setelah saya meningeal kan semua nya di asrama.
Kini saya sedang menhadapi masa-masa ya dimna kebanyakan orang bilang “masa perjuangan sesunguhnya” saya sekarang tingal di kos di Darussalam, hal-hal yang baru lagi mulai saya dapatkan setelah lima tahun lebih saya menjalankan hal-hal yang biasa.
Dan bagai mana pun saya harus tetap nyaman tingal di sini, karena di sini saya akan mengukir cerita yang baru,pengalaman yang baru, semua hal-hal yang baru akan saya dapatkan di kos ini.

Jadi intinya adalah dimana pun kita tinggal cobalah untuk menerima keadaan karena segala cerita yang sedang di jalankan itu semua sudah bermula mulai sejak lama.  

Comments

Post a Comment