BERKARYA UNTUK MENGABDI DAN MENGINSPIRASI

PENGABDIAN DUA TAHUN
(FORUM ANAK PROVINSI DAN FORUM ANAK NASIONAL 2017)


Ini adalah cerita pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Terjadi begitu cepat. Namun untuk mendapatkan pengalaman ini saya harus berjuang dengan senjata komitmen. Selama dua tahun saya bergabung bersama Forum Anak dari saya peserta atau pengurus sampai hingga sekarang menjadi seorang fasilitator anak Provinsi Aceh.
Saya bergabung dengan forum anak dan aktif di organisasi tersebut bukan hanya karena agar mendapatkan pengalaman-pengalaman berharga akan tetapi saya merasa di sini lah tempat saya untuk mengembangkan kemampuan dan saya juga merasa ini lah Pasion saya sebenar nya.
            Ada banyak sekali kegiatan-kegiatan yang pernah saya ikuti sebelum saya mengenal Forum Anak. Dari kegiatan ilmu bela diri Taekwondo di SOS, Kesenian Rapa'i di SOS, olahraga bulu tangkis di Sekolah, kembali lagi ke olahraga Panjat Tebing di SOS, olahraga sepak bola di sekolah, hingga akhirnya saya juga pernah memutuskan untuk bekerja di sebuah cafe. Jujur dari semua kegiatan yang pernah saya lakukan tersebut tidak ada satu pun yang memang-memang membuat saya nyaman dan se nyaman saat ini saya mengikuti kegiatan keorganisasian Forum Anak.     
            Saat ini saya aktif di FORUM ANAK TANAH RENCONG (FATAR) dimana forum anak ini adalah kordinator forum anak 23 kab/kota di aceh, forum anak tanah rencong biasa di singkat menjadi FATAR. Di FATAR saya menjabat sebagai fasilitator yang artinya saya adalah salah satu fasilitator anak tingkat provinsi aceh. Di FATAR inilah saat ini saya mengabdikan diri. Banyak cerita suka duka yang telah saya dapatkan di sana bersama anggota atau pengurus FATAR. FATAR sendiri berjalan aktif dengan struktur yang benar dan sah sudah selama 6 bulan.
            Di bulan Mei 2017 saya sempat mendaftar sebagai fasilitator anak nasional akan tetapi saya belum mencukupi syarat yaitu dengan usia minimal 19 tahun. Akhirnya saya terpilih menjadi fasilitaor anak yang berangkat ke Riau dengan 23 peserta delegasi dari Aceh untuk mengikuti kegiatan atau event nasional yaitu Kegiatan Pertemuan Forum Anak Nasional dan Hari Anak Nasional 2017 di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Sebelum berangkat ke Riau anak-anak peserta dari 23 kab/kota berkumpul di Banda Aceh untuk mengikuti kegiatan penguatan terlebih dahulu, dan yang menjalankan kegiatan tersebut adalah kami para fasilitator yang di fasilitasi dari kantor DP3A provinsi aceh.
***
Pada tanggal 16 juli anak-anak dari 23 kab/kota sampai di Banda Aceh dan lokasi yang kami pilih untuk kegiatan penguatan di Hotel Poma Lampriet. Pada awal nya kami para fasilitator agak ragu untuk melakukan kegiatan ini tanpa ada pembina sama sekali dari Dinas DP3A. Akan tetapi kami memilih untuk tetap menjalankan kegiatan ini dengan menjaga kepercayaan yang telah di berikan oleh DP3A.
Sebelum kegiatan ini berlangsung kami melakukan rapat setiap hari dalam seminggu full karena ada banyak sekali yang harus kami bahas agar pada kegiatan nanti  terlihat se menarik mungkin supaya para peserta senang mengikuti nya dan juga bisa kami buat pertanggung jawaban kepada pihak DP3A.
            Di hari pertama pagi senin anak-anak kami kumpulkan jam 6 pagi untuk berolahraga sambil belajar yel-yel dan jingel untuk nantinya di bawa ke event nasional. Dan seterusnya mereka pembekalan materi dari pagi sampai sore dan dimana pemateri nya itu dari DP3A Provinsi Aceh, ada ibu Amrina Bidang Perlindungan Anak dan ibu Nevi sebagai Kepala Dinas DP3A Provinsi Aceh.
            Di hari kedua mereka pagi nya kegiatan kami masih sama seperti hari pertama olahraga, makan pagi dan materi. Nah untuk kali ini pemateri dan materi nya agak sedikit lain dan lebih keren karena pemateri dan materi yang di bawakan sangat lah keren.
Pemateri nya adalah Kak Bayu Satria, beliau ini adalah Duta Anak 2015 dan Fasilitator Anak Nasional 2017 dan materi yang dibawakan juga adalah mengenai 2P dengan membawa isu-isu anak yang sedang di alami anak-anak Indonesia saat ini.
Dan pemateri kedua adalah ibu Suraiya Kamaruzaman, ibu Suraiya sendiri adalah seorang aktivis penegak hak-hak perempuan dan beliau juga pernah mendapatkan beberapa gelar atau penghargaan pejuang hak-hak perempuan, dan materi yang beliau bawakan sangat lah menarik tentang cara menyampaikan suatu suara positif dengan baik kepada pimipinan atau pemerintah.
            Setelah penguatan Forum Anak Tingkat Provinsi di Banda Aceh selama 2 hari yaitu hari senin dan selasa kemudian di hari Rabu pagi sekita jam 10.00 wib kami langsung berangkat ke Pekanbaru Provinsi Riau. Dengan niat dan tekat yang kuat untuk mengharumkan nama Aceh di tingkat Nasional kami membaca doa dan surat yasin bersama di hotel sebelum mobil menjemput untuk pergi ke Bandara SIM (Sultan Iskandar Muda).
Di perjalanan ada banyak sekali cerita-cerita lucu, dari ada anak yang pertama kali naik pesawat dan takut ada juga yang mabuk udara. Dan lebih lucu lagi ada yang merasa telinga tersumbat dan itu termasuk saya alami sendiri dan jujur itu adalah pengalaman pertama saya juga naik pesawat ada perasaan yang aneh-aneh juga mikir gimana kalo nanti pesawat nya jatuh, pikiran-pikiran lainnya.
            Siang rabu sekitaran jam 15.35 wib kami sampai di Bandara Sultan Kasim 2 Pekanbaru Riau dan langsung di sambut oleh tim panitia dengan yel-yel dan kalungan bunga. Setelah acara sambutan selesai kami langsung melanjutkan perjalanan ke hotel tempat kegiatan Forum Anak Nasional berlangsung yaitu Hotel Labersa. Hotel ini adalah satu-satu nya hotel tercanggih di Riau dan berbintang lima. Di dalam bus tim Lo menceritakan sedikit-sedikit tentang deskripsi Hotel labersa ini.
            Sampai di hotel kami langsung istirahat sejenak sebalum kegiatan pembukaan di malam hari berlangsung, FAN kali ini di buka langsung oleh Wagub dan ibu Deputi dari Kementrian PP-PA dan di hadiri juga oleh tamu-tamu istimewa seperti Kak Seto dan Ayah Darmawan dan lain-lain.
            Di cerita ini saya gak bisa menceritakan kejadian selama di sana secara detail akan tetapi hanya menceritakan hal-hal yang menurut saya terkesan. Ada banyak sekali pengetahuan-pengetahun baru yang saya dapat. Pengalaman dan juga teman baru yang udah pasti.
Dan yang paling berkesan itu adalah kami berhasil mempersembahkan dua penghargaan ke Provinsi Aceh yaitu gelah TMPI (Tunas Muda Pemimpin Indonesia) dan juga gelar Forum Anak terbaik katagori umum tingkat provinsi. Kami juga diakui delegasi terkomplit dan terbaik selama FAN berlangsung. Bayangkan saja untuk pertama kali nya Aceh mengirimkan delegasi yang lengkap yaitu ada 25 peserta 5 tim peninjau dan 2 fasilitator plus di tambah 3 pembina termasuk ibu Kepala Dinas dari DP3A Provinsi Aceh.
            Di Hari Anak Nasional pada tgl 23 juli untuk pertama kali nya saya dapat bersalaman dan bisa berinteraksi langsung dengan Kepala Negara, Bapak Presiden Joko Widodo dan dapat juga menyaksikan langsung Bapak Presiden bermain sulap ya walau agak sedikit-sedikit ketahuan lah trik sulap nya hehe...
Tidak hanya bersalaman dengan Bapak Presiden, kami juga berjumpa dengan 100 Kepala Daerah dari seluruh penjuru Indonesia dan orang-orang yang sedikit namanya tidak asing di telinga kita seperti Pak DJarot dan Mba Hesti Net TV dan yang lain-lain.      
            Pulang dari Pekanbaru kami keluarga besar FATAR harus kerja ekstra dikarenakan Hari Anak Nasional Provinsi Aceh sudah dekat dan terbilang sudah di depan mata. Di HAN  Aceh semua konsep nya itu yang merancang adalah kami anak-anak FATAR dan juga anak-anak perwakilan dari 23 kab/kota tidak ada campur tangan sama sekali oleh orang dewasa.
            Kegiatan ini juga turut dihadiri Ayah Nova, Wagub Aceh dan ibu penggerak PKK Provinsi Aceh Ibu Darwati dan juga berbagai undangan dari pejabat-pejabat pemerintahan baik dari provinsi serta dari Kota Banda Aceh. Peserta di kegiatan HAN kali ini yaitu perwakilan dari sekolah-sekolah di Banda Aceh dan Aceh Besar, SD sampai SMA. Juga dihadiri anak-anak dari yayasan dan juga anak-anak yang berkebutuhan khusus.
            Setelah kegiatan berjala, Alhamdulillah bisa di bilang 99% sukses. Kami para panitia dan anak-anak dari 23 kab/kota di jamu makan siang bersama Ibu Darwati dan juga Bapak Wagub di Pendopo Gubernur Aceh.
Ini adalah cerita singkat saya menegenai pengalaman selama berkegiatan di 2 bulan terakhir ini dan juga bisa di bilang kegiatan mengisi selama liburan. Setelah dinyatakan lulus dari sekolah menegah atas.
Semoga ke depannya ada banyak lagi anak-anak yang aktif berkegiatan di organisasi sehingga bisa membanggakan orang-orang di sekitar kita baik di  nasional dan juga internasional.
*Dan Selalu libatkan anak di setiap pengambilan keputusan yang tujuannya itu untuk kepentingan anak. “HAK ANEUK TA PEUDULI UNTUK ACEH MADANI”.
(“Hak Anak diperhatikan untuk Aceh Madani”)

Wassalam,

RUSLI SUMANDA     
***



      
                     

  

Comments

Post a Comment